bantenpro.id – Bendungan Pintu Air Sepuluh kembali menjadi sorotan setelah mengalami kerusakan yang ketiga kalinya dalam delapan tahun terakhir. Empat pintu air diketahui telah rusak. Padahal baru diganti empat tahun lalu.
Kerusakan bendungan ini membuat Pemerintah Kota Tangerang dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (KemenPUPR) melakukan pertemuan darurat pada Senin (24/07/2023) di lokasi untuk membahas rencana perbaikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono menjelaskan, kerusakan yang terjadi tahun ini disebabkan oleh pemakaian yang intensif, meskipun sebelumnya telah dilakukan perbaikan menyeluruh pada tahun 2019 dengan mengganti seluruh pintu bendungan.
“Pada pemeliharaan yang lalu, dilakukan pada semua pintu. Kerusakan pada tahun ini terjadi karena pemakaian,” ujar Ruta kepada bantenpro.id, Senin (24/07/2023).
Pemerintah Kota Tangerang meminta agar KemenPUPR memperbaiki kerusakan pintu air.
“Iya kita berharap secepatnya agar kinerja pintunya tidak terganggu,” ujar Ruta.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian PUPR, termasuk Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane (BBWSCC) Bambang Heri, dipertimbangkan dua opsi perbaikan.
Keputusan akhir akan ditentukan setelah hasil inventarisasi dari tim ahli pintu yang akan mengecek tingkat kerusakan. Jika kerusakan dapat ditangani dengan biaya terjangkau, perbaikan akan segera dilakukan tahun ini.
Namun, jika kerusakannya parah dan memerlukan anggaran besar, perbaikan akan diajukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Pemerintah Kota Tangerang menekankan pentingnya perbaikan permanen untuk memastikan kinerja pintu air tidak terganggu, dan KemenPUPR menyatakan komitmen untuk menanganinya.
“Tahun ini kami tangani,” tegas Bambang Heri dari BBWSCC.
Sementara itu, pihak BBWSCC telah melakukan penanganan darurat dengan memasang stop block untuk menambal kebocoran empat pintu pada bendungan. Langkah ini cukup positif, terbukti dari debit dan level permukaan air di Sungai Cisadane yang mendekati normal.
Setelah penanganan darurat ini, BBWSCC akan mengirimkan tim ahli pintu untuk menginventarisir kerusakan bendungan secara komprehensif. Hasil analisis tersebut akan menjadi dasar bagi perbaikan permanen yang direncanakan.
Sebagai sumber utama suplai air bersih dan irigasi persawahan, aliran Sungai Cisadane memiliki peran vital dalam keseharian warga Kota Tangerang.
Alirannya diatur bendungan yang oleh penduduk di sekitar biasa disebut dengan “Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane” atau “Bendungan Sangego”.
Kerusakan pada Bendungan Pintu Air Sepuluh juga telah mengkhawatirkan perusahaan air minum setempat, Perumdam Tirta Benteng, yang bergantung pada air baku dari Sungai Cisadane.
Direktur Utama Perumdam Tirta Benteng Doddy Efendi mengungkapkan bahwa pasokan air baku telah kembali normal setelah tindakan darurat berhasil menanggulangi jebolnya pintu bendungan. Kini, pelayanan distribusi air bersih ke masyarakat mulai berjalan lancar. (mst)
