bantenpro.id – Bangunan Pasar Argo di Desa Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, seakan terlupakan dalam keadaan terbengkalai. Kondisi ini sudah berlangsung lama dan menjadi sorotan warga setempat.
Pasar Argo ini berada di sisi Jalan Kedaung Barat, tepat di belakang kantor kontraktor PT Rico Cipta Mandiri. Ketika bantenpro.id menyambangi lokasi pada Kamis (21/09/2023), terlihat di depan jalan masuk ada plang yang menandakan lahan tersebut adalah aset atau milik Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Di tempat ini, terdapat tiga bangunan. Sayangnya, dua di antaranya dalam kondisi rusak parah. Bangunan tersebut sudah mirip seperti “rumah hantu” karena dipenuhi oleh semak belukar dan tanaman liar. Sedangkan satu lainnya berubah menjadi lapangan bulu tangkis dalam ruangan.
Sekretaris Desa Kedaung Barat Ariyanto mengatakan, Pasar Argo ini sudah berdiri sejak tahun 2016. Peruntukannya sebagai tempat penampungan hasil pertanian. Tetapi hanya beroperasi pada tahun pertama. Setelah itu, penggunaannya semakin sepi.
“Sejak saya menjabat pada tahun 2019, bangunan tersebut sudah tidak difungsikan lagi,” ujar Ariyanto.
Menurut Ariyanto, ada beberapa faktor yang menyebabkan Pasar Argo ini terbengkalai. Pertama, lokasinya terlalu jauh ke dalam dari jalan raya. Kedua, karena pertumbuhan perumahan dan industri yang telah menggerogoti lahan pertanian di Sepatan Timur.
“Kebanyakan lahan pertanian di sini sudah dikuasai oleh pengembang,” jelasnya.
Menurut Ariyanto, warga sekitar kemudian memutuskan untuk memodifikasi salah satu bangunan gudang di Pasar Argo menjadi lapangan bulu tangkis.
“Kalau tidak kita pakai pasti kan akan runtuh. Jadi sementara daripada rusak, kita peruntukan untuk sarana olahraga,” ungkap Ariyanto.
Sementara itu, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sepatan Ajeng Maharani, mengaku tidak mengetahui tentang keberadaan Pasar Argo di Desa Kedaung Barat.
“Pasar Argo? Saya baru dengar,” kata Ajeng dengan kebingungan. (mst)