bantenpro.id – Polisi berhasil mengidentifikasi beberapa pelaku penyerangan terhadap pedagang di Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Namun, identitas pelaku belum diungkapkan untuk kepentingan penyidikan.
Kepala Polresta Tangerang Komisaris Besar Sigit Dany Setiyono mengungkapkan perkembangan ini pada Senin (25/09/2023). Identitas para pelaku didapat setelah tim penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap delapan saksi dan korban.
“Kami telah memeriksa saksi-saksi dan korban sebanyak delapan orang,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk menghindari terjadinya penyerangan lanjutan, Sigit menegaskan pihaknya akan meningkatkan patroli di sekitar wilayah pasar.
“Kami akan melakukan patroli secara terus-menerus. Ini bukan patroli sekali-sekali, tapi sepanjang waktu. Kami siap menjaga keamanan,” jelasnya.
Namun, hingga saat ini, polisi belum dapat memastikan apakah kerusuhan ini terkait dengan penolakan pedagang terhadap rencana revitalisasi pasar. Informasi yang diperoleh mengindikasikan pelaku penyerangan diduga merupakan kelompok bayaran yang menerima upah sebesar Rp200 ribu per orang.
Pedagang curiga kelompok ini memiliki keterkaitan dengan Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Penjabat Bupati Tangerang Andi Ony Prihantoro menyatakan, pihaknya belum dapat mengonfirmasi keterlibatan dalang intelektual di balik penyerangan tersebut. Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini menunggu hasil penyelidikan kepolisian yang masih berlangsung.
Terkait dugaan rencana revitalisasi pasar yang menjadi pemicu peristiwa ini, Andi menjelaskan pihaknya sedang merumuskan langkah-langkah strategis dan humanis untuk melanjutkan program tersebut.
“Saat ini sedang dalam tahap penyusunan langkah-langkah. Semuanya sedang dirapatkan,” ujarnya.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (24/09/2023) sekitar pukul 15.00 WIB. Sekelompok orang menyerang dan menjarah barang-barang milik pedagang.
Menurut keterangan warga sekitar, jumlah pelaku mencapai 200 orang yang membawa senjata tajam dan melemparkan batu ke arah pedagang. Beberapa kios rusak parah, dan beberapa pedagang mengalami luka akibat insiden tersebut. (mst)