bantenpro.id – Menggunakan jasa ormas dalam urusan pengamanan menjadi pilihan Kepala Pasar Kutabumi Hapid Fauzi. Ia meminta bantuan pengamanan kepada Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Rakyat Banten untuk menggiring pedagang pindah ke lokasi penampungan. Berharap kondusif, alih-alih kerusuhan berdarahlah yang terjadi.
Lebih dari lima ormas terlibat dalam urusan pengamanan yang seharusnya menjadi tanggung jawab polisi itu. Satu di antaranya adalah ormas Pemuda Pancasila. Ormas-ormas turun ke pasar menjalankan “tugas bantuan keamanan” itu tidaklah cuma-cuma. Mereka yang berjumlah sekitar 200 orang itu menerima sejumlah uang.
Sekretaris PAC Pemuda Pancasila Pasar Kemis Suhayat mengaku, anggota Pemuda Pancasila dikumpulkan di satu tempat beberapa jam sebelum bergerak ke Pasar Kutabumi pada 24 September 2023 lalu. Saat itu ada pemberian uang. Namun ia tidak mengetahui dari mana sumber dananya. Termasuk siapa penyedia dana atau cukongnya.
“Dikasihnya tunai sebelum acara,” katanya kepada bantenpro.id, Kamis (05/10/2023).
Setiap orang anggota Pemuda Pancasila menerima uang sebesar Rp200 ribu. Suhayat sendiri pada hari itu tidak berada di lokasi. Namun dia tetap berkomunikasi dengan anggotanya yang ada di lapangan. Di lokasi itu menurut Suhayat, anggota Pemuda Pancasila menerima arahan dari Tony Wismantoro.
Tony Wismantoro merupakan bekas Direktur Operasional Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja yang kini menjadi orang penting di PT Sarana Niaga Nusantara, rekanan pemerintah yang ditugaskan merevitalisasi Pasar Kutabumi.
“Dikumpulkan di satu titik, diberikan arahan oleh Tony,” ungkap Suhayat.
Di tempat itu, anggota ormas lainnya juga mendapat instruksi dari masing-masing pimpinan ormas tingkat kecamatan.
“Kalau briefing kita tetap menjaga keamanan dan kondusivitas,” ujarnya.