bantenpro.id – Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap terduga teroris yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di wilayah Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang pada Jumat (27/10/2023).
Terduga teroris itu bernama Muhammad Ghafar. Dia ditangkap karena diduga terlibat dalam jaringan Kelompok Anshor Daulah atau pendukung gerakan ISIS.
Penangkapan terjadi pada pukul 07.00 WIB di rumah kontrakan Muhamad Ghafar yang terletak di Jalan Sawah Darat, RT01, RW06, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh.
Saat itu Muhamad Ghafar sedang berada di rumah bersama istrinya. Puluhan polisi sudah berjaga-jaga di sekitar area tempat kejadian sejak 15 menit sebelum penangkapan.
Ketua RT01 RW 06 Den Komar mengaku ikut dalam proses penggerebekan itu. Dia bahkan yang memancing agar Ghafar keluar dari rumah.
Satu jam sebelum penangkapan tepatnya pukul 06.00 WIB, dia menerima telepon dari seorang Bhabinkamtibmas sekitar. Dalam percakapan melalui gawai tersebut, Komar diminta untuk mengawal proses penangkapan seorang warganya.
“Tapi saya enggak dikasih tahu penangkapan apa,” ujarnya.
Komar pun bergegas menuju alamat yang dituju. Di depan gang, sudah banyak polisi yang berjaga.
Di sana Komar diarahkan oleh polisi untuk menyambangi rumah Ghafar. Dia pun manut dengan instruksi tersebut. Ketika dia mengetuk pintu dan Ghafar membukanya, Komar melihat istri dan anak terduga pelaku teroris sedang tertidur.
“Saya lakukan itu, ketika yang bersangkutan membuka pintu, langsung disergap sama polisi,” ujar Komar.
Proses penggerebekan itu, kata Komar, berlangsung dua jam. Di rumah kontrakan itu polisi mengamankan sejumlah barang-barang milik Ghafar yang di antaranya dua ponsel dan dua buku berwarna kuning.
“Ada dua HP, punya dia sama istrinya, buku kecil warna kuning bertuliskan aksara,” papar Komar.
Sepengetahuannya, Ghafar berprofesi sebagai juru parkir di pertokoan di daerah Muara Karang, Jakarta Utara. Ghafar ditangkap seorang diri. Istri dan anaknya kini dibawa oleh keluarganya.
Pantauan bantenpro.id Jumat sore, aktivitas lingkungan sekitar rumah Ghafar tampak normal. Rumah Ghafar tertutup rapat. Tak ada garis polisi yang membatasi.
Seorang tetangga Ghafar bernama Mia mengaku tidak mengenalinya. Bahkan tidak mengetahui nama Ghafar.
Menurutnya, Ghafar beserta istrinya baru tinggal selama 2 bulan di lingkungan tersebut. Selama tinggal bersebelahan, Mia tak menaruh curiga dengan Ghafar yang sangat menutup diri itu.
“Engga pernah lihat gerak gerik atau suara aneh dari dalam rumahnya sih,” ujar Mia.
Hal serupa dikatakan pedagang warung kelontong sekitar bernama Agus. Dia menceritakan, Ghafar kerap berbelanja ke warungnya. Namun dia tak pernah melihat gerak-gerik yang aneh dari Ghafar.
“Dia tuh biasa pakai celana cingkrang dan istrinya bercadar,” ujar Agus.
Untuk diketahui, Densus 88 menggelar operasi penangkapan terhadap 27 teroris jaringan Anshor Daulah yang terafiliasi dengan ISIS pada Jumat (27/10/2023).
Dari 27 tersangka teroris, sembilan di antaranya ditangkap di DKI Jakarta. Mereka berinisial SU, MG, SK, AH, FA, MR, AM, UE dan UB.
Kemudian 17 tersangka teroris lainnya ditangkap di Jawa Barat. Ramadhan merincikan mereka berinisial SB, MG, DR, FM, IM, SG, AO, SM, DS, AP, JN, AP, YR, JM, FK, RY dan RS. Dan satu teroris lainnya ditangkap di Sulawesi Tengah berinisial SF. (mst)